Tuesday, September 19, 2017

Rasa Hormat

"Pak, kata mama si H itu, bapak orang yang kejam, kejam sama anak-anaknya" suatu hari Abra mengatakan itu kepada saya. Saya bertanya kepadanya "menurutmu bapak seperti itu?" Abra menjawab "Ngga, bapak baiknya samaku, bapak kan marah kalau kami nakal". Saya bilang sama Abra "Kalau ada orang mengatakan seperti itu lagi samamu bilang sama dia,
urus aja dirimu sendiri, urus aja keluargamu, urus aja anak-anakmu".

Iya, seperti itulah rasa kepedulian sebagian orang di sekitar kita dan juga dimasyarakat kita. Saya tidak mengerti apa maksud dan tujuan orang tersebut mengatakan seperti itu kepada Abra. 

Pernah juga seseorang mengatakan kepada saya "anak-anak itu jadi takut samamu". Lalu saya tanya anak-anak "iya, Abra, Vino, kalian takut sama bapak?" Abra dan Vino bilang "Ngga, ngga takutnya kami sama bapak". 

Syukurlah, otak dan Fikiran anak-anak itu sudah tidak begitu gampang menerima suatu pernyataan atau sesuatu yang ingin seseorang tanamkan kepada mereka. Tapi kalau mereka setiap hari mendengar kata-kata seperti itu, bergaul dengan orang yang selalu berfikir dan mengatakan seperti itu, bisa jadi Fikiran mereka akan terpengaruh juga. 

Namanya anak-anak, otaknya masih cepat menangkap dan menyimpan apa yang mereka dengar dan lihat. Anak-anak mendengar apa yang kita katakan dan melihat apa yang kita lakukan. Otak mereka masih dalam tahap pertumbuhan sehingga cepat menangkap sesuatu hal yang didengar dan dilihatnya, menyimpannya dalam memorinya. 

Apabila kita mengatakan sesuatu dan melakukan hal yang berlawanan dengan apa yang kita katakan, maka dia akan mengikuti seperti itu juga. Bagi anak-anak yang sudah diajarkan sebab akibat, mungkin akan mencoba menganalisanya sendiri, dan bertanya. Saya melihat Abra dan Vino telah melakukan itu. Mereka diberikan satu pernyataan, tetapi karena melihat apa yang terjadi berbeda, mereka jadinya mempertanyakan pernyataan tersebut, kemudian mengkonfirmasi dalam diri dan Fikiran mereka. "Ngga, kami ngga takut sama bapak". 

Takut dengan hormat itu dua hal yang berbeda. Bahkan kadang orang dewasa pun ada yang belum bisa membedakan antara rasa takut dan rasa hormat. Saya mendapatkan rasa hormat dari anak-anak saya karena saya selalu berusaha menyamakan apa yang saya katakan dengan apa yang saya lakukan. Apabila saya mengatakan sesuatu kepada anak-anak kemudian melakukan hal yang berbeda dengan yang saya katakan, pasti saya tidak akan mendapatkan rasa hormat dari mereka. Jadi, itu bukan rasa takut. 

Apabila saya kejam kepada mereka, maka bukan rasa hormat yang saya dapatkan, tetapi rasa takut yang lama-lama akan menjadi rasa benci. Jika anak-anak sering bergaul dengan orang-orang yang tidak bisa menghargai dan menghormati orang lain, sering mendengar kata-kata mengandung kebencian, bisa jadi rasa hormat itu lama-lama akan luntur berubah menjadi rasa benci. 

Memang tidak bagus juga kalau kita tidak bersosialisasi, tetapi kita bisa memilih dengan siapa kita akan lebih banyak menghabiskan waktu kita bersosialisasi. Karena memang benar kata-kata yang mengatakan "sapi kumpul dengan sapi, kambing kumpul dengan kambing, anjing kumpul dengan anjing". Itu sudah merupakan faktor alam, dan seperti itulah yang terjadi di alam ini :)

Semoga anak-anak itu bisa lebih cepat mengenal dirinya sendiri dan mampu memilih untuk menempatkan dirinya menjadi siapa ...

No comments:

Post a Comment