Ketergantungan.
Kata ini sering digabungkan dengan kata narkoba, menjadi
"ketergantungan narkoba". Mengapa bisa tergantung pada narkoba?
Pada
dasarnya, semua manusia ingin merasakan kenyamanan dan keamanan pada
dirinya sendiri. Merasa nyaman, tenang dan damai dengan dirinya sendiri
dan kehidupan nya.
Narkoba memberikan rasa nyaman, tenang, damai dan
bahagia tersebut bagi pengguna nya. Sayangnya, efek perasaan itu hanya
beberapa saat, tidak bisa bertahan selamanya. Pada, saat rasa
aman, nyaman, damai, tenteram dan bahagia itu mulai pudar, sang
pengguna kembali merasa gelisah, bingung dan hampa dalam dirinya. Agar
merasa nyaman kembali maka dia mencari dan kembali menggunakan barang
haram tersebut. Pada kondisi seperti itu, maka disebut ketergantungan
narkoba.
Untuk mendaparkan rasa aman, nyaman dan bahagia itu juga
sebagian orang rela menghabiskan biaya besar untuk perawatan diri,
berlibur dan tambahan2 suplemen dalam diet sehari-harinya.
Selama itu
untuk kenyamanan hati, Fikiran dan dirinya sendiri sih, sah - sah saja.
Tetapi, jika itu dilakukan untuk mendapatkan pujian dan decak kekaguman
dari orang-orang disekitarnya, apalagi sampai mengutang, menipu
orang-orang lain, dan bahkan sampai menjual diri agar bisa melakukan
nya, itu namanya luar binasa. Rasa aman, nyaman dan bahagia yang Anda
rasakan hanya selama pujian dan decak kekaguman itu berdatangan, saat
tidak ada lagi, rasa hampa di hati dan kehampaan hidup kembali terasa.
Itu namanya ketergantungan kepada orang lain.
Sering tanpa sadar,
sebenarnya kita sendirilah yang menciptakan orang-orang yang selalu
ketergantungan tersebut. Saat seorang ibu selalu menyediakan segala
sesuatu kepada anak-anaknya, selalu menyuapi makan, memandikan, padahal
anak2 tersebut sudah bisa dan mampu melakukannya sendiri, tetapi dengan
alasan kasih sayang dan cinta pada anak si ibu terus melakukannya. Akhirnya, si ibu mendapat
predikat baru, sebagai 'pembantu anak-anak' yang selalu memberikan rasa
aman, nyaman, damai, tenteram dan bahagia bagi si anak. Akhirnya,
anak-anak tersebut menjadi 'ketergantungan kepada ibu'. Tidak heran,
jika seorang anak merasa tidak nyaman saat bertengkar atau ada masalah,
akan menangis dan teriak "aku mau sama Mamak".
Ibu, saat anak-anakmu
sudah mampu secara fisik dan usia, ajarilah dia belajar mengurus dirinya
sendiri. Mulai hal sederhana seperti mandi sendiri, menyiapkan makan
dan menyimpan peralatan makannya sendiri, menyiapkan dan mengatur
perlengkapan sekolahnya sendiri. Dan yang sangat penting, ajarilah agar
dia merasa aman, nyaman, damai, tenteram dan bahagia dengan dirinya
sendiri.
Dan agar ibu bisa mengajari anak-anakmu nyaman dengan diri
mereka sendiri, maka terlebih dahulu, ibu harus merasa nyaman, aman,
damai, tenteram dan bahagia dengan diri ibu sendiri, dengan suami dan
keluarga kecil ibu sendiri :).
Dengan demikian, engkau telah menyelamatkan anak-anakmu dari
kemungkinan ketergantungan-ketergantungan pada hal-hal yang tidak baik
di masa depannya.
No comments:
Post a Comment