Sunday, September 17, 2017

Ketergantungan

Ketergantungan.
Kata ini sering digabungkan dengan kata narkoba, menjadi "ketergantungan narkoba". Mengapa bisa tergantung pada narkoba?

Pada dasarnya, semua manusia ingin merasakan kenyamanan dan keamanan pada dirinya sendiri. Merasa nyaman, tenang dan damai dengan dirinya sendiri dan kehidupan nya.
Narkoba memberikan rasa nyaman, tenang, damai dan bahagia tersebut bagi pengguna nya. Sayangnya, efek perasaan itu hanya beberapa saat, tidak bisa bertahan selamanya. Pada, saat rasa aman, nyaman, damai, tenteram dan bahagia itu mulai pudar, sang pengguna kembali merasa gelisah, bingung dan hampa dalam dirinya. Agar merasa nyaman kembali maka dia mencari dan kembali menggunakan barang haram tersebut. Pada kondisi seperti itu, maka disebut ketergantungan narkoba.
Untuk mendaparkan rasa aman, nyaman dan bahagia itu juga sebagian orang rela menghabiskan biaya besar untuk perawatan diri, berlibur dan tambahan2 suplemen dalam diet sehari-harinya. 

Selama itu untuk kenyamanan hati, Fikiran dan dirinya sendiri sih, sah - sah saja. Tetapi, jika itu dilakukan untuk mendapatkan pujian dan decak kekaguman dari orang-orang disekitarnya, apalagi sampai mengutang, menipu orang-orang lain, dan bahkan sampai menjual diri agar bisa melakukan nya, itu namanya luar binasa. Rasa aman, nyaman dan bahagia yang Anda rasakan hanya selama pujian dan decak kekaguman itu berdatangan, saat tidak ada lagi, rasa hampa di hati dan kehampaan hidup kembali terasa. Itu namanya ketergantungan kepada orang lain. 

Sering tanpa sadar, sebenarnya kita sendirilah yang menciptakan orang-orang yang selalu ketergantungan tersebut. Saat seorang ibu selalu menyediakan segala sesuatu kepada anak-anaknya, selalu menyuapi makan, memandikan, padahal anak2 tersebut sudah bisa dan mampu melakukannya sendiri, tetapi dengan alasan kasih sayang dan cinta pada anak si ibu terus melakukannya. Akhirnya, si ibu mendapat predikat baru, sebagai 'pembantu anak-anak' yang selalu memberikan rasa aman, nyaman, damai, tenteram dan bahagia bagi si anak. Akhirnya, anak-anak tersebut menjadi 'ketergantungan kepada ibu'.  Tidak heran, jika seorang anak merasa tidak nyaman saat bertengkar atau ada masalah, akan menangis dan teriak "aku mau sama Mamak". 

Ibu, saat anak-anakmu sudah mampu secara fisik dan usia, ajarilah dia belajar mengurus dirinya sendiri. Mulai hal sederhana seperti mandi sendiri, menyiapkan makan dan menyimpan peralatan makannya sendiri, menyiapkan dan mengatur perlengkapan sekolahnya sendiri. Dan yang sangat penting, ajarilah agar dia merasa aman, nyaman, damai, tenteram dan bahagia dengan dirinya sendiri.

Dan agar ibu bisa mengajari anak-anakmu nyaman dengan diri mereka sendiri, maka terlebih dahulu, ibu harus merasa nyaman, aman, damai, tenteram dan bahagia dengan diri ibu sendiri, dengan suami dan keluarga kecil ibu sendiri :). Dengan demikian, engkau telah menyelamatkan anak-anakmu dari kemungkinan ketergantungan-ketergantungan pada hal-hal yang tidak baik di masa depannya.

No comments:

Post a Comment