Kembali ke sifat dasar manusia, memang pada dasarnya manusia itu langsung tertarik pada sesuatu yang sangat populer.
Bisa jadi penyanyi, bintang film, publik figur, suatu produk, istilah atau sesuatu hal yang saat itu sangat populer dan dibicarakan banyak orang. Pokoknya tidak ada yang mau ketinggalan atau tertinggal di belakang, selalu ingin menjadi yang pertama tau dan paling up to date. Itu sebabnya promosi melalui iklan, spanduk-spanduk, brosur dan kampanye masih sangat efektif saat ini.
Sebagai informasi saja, Facebook ini kita gunakan gratis, hanya modal paket data kita saja. Lalu dari mana Facebook dapat uang untuk bayar listrik supaya server nya aktif terus, lalu kita bisa update status dan komentar? Dari iklan yang selalu kita lihat setiap kita buka Facebook kita.
Kembali ke "takut akan Tuhan" yang selain diiklankan melalui status-status dan juga komentar-komentar melalui Facebook, dan medsos lainnya, juga disebarkan melalui khotbah baik langsung atau televisi, Thema-Thema kegiatan yang tertulis di spanduk-spanduk, pembicaraan door to door antar tetangga dan juga pergaulan sehari-hari. Otak saya setiap melihat, membaca atau mendengar kata-kata itu, selalu langsung mikir dan membuat penolakan. Memang dasar otak saya yang ngga beres, selalu mikir, ngga mau diam

Memangnya Tuhan itu apa, makanya kita harus takuti? Sejak kecil ditanamkan kepada kita, sesuatu yang menakutkan itu adalah sesuatu yang tidak baik, jelek, seram, jahat, harus dihindari dan dijauhi. Kok Tuhan disamakan dengan yang serba seram dan jahat seperti itu sehingga kita perlu 'Takut akan Tuhan?'.
Saya tidak tahu, apa memang saat ini pola pengajaran di sebagian aliran Kriaten itu sudah bergeser, bahwa pokoknya harus ikut apa kata gembala nya, mau benar, mau salah, mau ngga masuk akal atau sesuai logika, pokoknya ikuti, tidak boleh mikir, tidak boleh protes.
Saya dulu diajari "Hormatilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu dan segenap hidupmu". Makanya saya lebih suka Tuhan yang terhormat daripada Tuhan yang menakutkan dan harus ditakuti

Memang dasar Protestan kau diajari, makanya otakmu selalu protes




No comments:
Post a Comment