"Takut akan Tuhan" kata-kata ini sangat populer dan terkenal beberapa
tahun belakangan ini. Mengikuti perkembangan aliran Kristen Kharismatik.
Bahkan perkembangan aliran kharismatik ini sangat pesat hingga sampai
ke pelosok-pelosok desa di kampung kami ini.
Kembali ke sifat dasar
manusia, memang pada dasarnya manusia itu langsung tertarik pada sesuatu
yang sangat populer.
Bisa jadi penyanyi, bintang film, publik figur,
suatu produk, istilah atau sesuatu hal yang saat itu sangat
populer dan dibicarakan banyak orang. Pokoknya tidak ada yang mau
ketinggalan atau tertinggal di belakang, selalu ingin menjadi yang
pertama tau dan paling up to date. Itu sebabnya promosi melalui iklan,
spanduk-spanduk, brosur dan kampanye masih sangat efektif saat ini.
Sebagai informasi saja, Facebook ini kita gunakan gratis, hanya modal
paket data kita saja. Lalu dari mana Facebook dapat uang untuk bayar
listrik supaya server nya aktif terus, lalu kita bisa update status dan
komentar? Dari iklan yang selalu kita lihat setiap kita buka Facebook
kita.
Kembali ke "takut akan Tuhan" yang selain diiklankan melalui
status-status dan juga komentar-komentar melalui Facebook, dan medsos
lainnya, juga disebarkan melalui khotbah baik langsung atau televisi,
Thema-Thema kegiatan yang tertulis di spanduk-spanduk, pembicaraan door
to door antar tetangga dan juga pergaulan sehari-hari. Otak saya setiap
melihat, membaca atau mendengar kata-kata itu, selalu langsung mikir dan
membuat penolakan. Memang dasar otak saya yang ngga beres, selalu
mikir, ngga mau diam :).
Memangnya Tuhan itu apa, makanya kita harus takuti? Sejak kecil
ditanamkan kepada kita, sesuatu yang menakutkan itu adalah sesuatu yang
tidak baik, jelek, seram, jahat, harus dihindari dan dijauhi. Kok Tuhan
disamakan dengan yang serba seram dan jahat seperti itu sehingga kita
perlu 'Takut akan Tuhan?'.
Saya tidak tahu, apa memang saat ini pola
pengajaran di sebagian aliran Kriaten itu sudah bergeser, bahwa pokoknya
harus ikut apa kata gembala nya, mau benar, mau salah, mau ngga masuk
akal atau sesuai logika, pokoknya ikuti, tidak boleh mikir, tidak boleh
protes.
Saya dulu diajari "Hormatilah Tuhan Allahmu dengan segenap
hatimu, segenap jiwamu dan segenap hidupmu". Makanya saya lebih suka
Tuhan yang terhormat daripada Tuhan yang menakutkan dan harus ditakuti :).
Memang dasar Protestan kau diajari, makanya otakmu selalu protes :). Iya, memang begitulah dasarnya makanya ada Protestan, karena ada yang berani protes :) :) :).
No comments:
Post a Comment