"Lihatlah bapakmu itu, capek dia mencuci bajumu, makanya kau harus rajin
belajar dan mau membantu orangtuamu" seorang teman yang tinggal dekat
rumah orangtua saya mengatakan itu kepada Abra ketika datang kerumah
mencari saya. Abra menjawab "lagi cuci baju bapak". Kemudian teman
tersebut mengatakan seperti itu kepada Abra.
Waktu itu usia Abra belum
genap 5 tahun, dicoba untuk masuk TK di kampung, tidak mau.
Saya
membawanya kerumah orangtua saya sambil menunggu panggilan kerja.
Sebagai Freelance, kadang ada masa orderan lagi sepi juga :) :) :).
Pada saat itu, ada urusan yang perlu untuk adik saya, ibu saya kerumah
adik saya selama sebulan, hanya saya dan Abra dirumah.
Kita harus mampu
menjaga dan mengurus diri kita sendiri. Pengalaman sebagai anak kost
waktu kuliah, berguna saat itu :).
Saya memasak untuk kami berdua, kadang hanya masak nasi terus beli
lauk, mencuci piring dan pakaian sendiri. Yang paling jarang dilakukan
menyapu dan mengepel rumah :). Saya ingat dulu, almarhum Bapak juga sering melakukan seperti itu, tapi Bapak lebih rajin membersihkan rumah dibanding saya :).
Besoknya, setelah Ade mengatakan seperti itu kepada Abra, saat kami
hanya berdua dirumah, saya heran, kok Abra agak lama di kamar mandi?
Saya periksa dan lihat "lagi ngapain kau?" Kutanya dia. "Mencuci baju ku
Pak" jawab Abra. Kulihat dia memang lagi merendam bajunya. Air mataku
langsung terasa mendesak keluar dari kedua sudut mataku. Terharu melihat
anak yang belum genap berusia 5 tahun seperti itu, tapi sudah mampu
memahami dan melihat kondisi yang sedang dihadapinya. Bahkan berusaha
mencoba melakukan sesuatu yang menurut dia akan bisa membantu pada
situasi saat itu.
Aku selalu kembali merasa terharu setiap mengingat
kembali apa yang dilakukan Abra waktu itu. Besoknya, saat ketemu Ade, ku
ceritakan yang dilakukan Abra itu. "Baguslah itu bang, berarti dia bisa
mengerti" kata Ade. Saya merasa sangat berterima kasih kepada Ade,
karena apa yang telah dikatakannya kepada Abra waktu itu.
Selain saya
punya memori yang bagus pada momen itu dengan anak saya, dia juga telah
membantu saya untuk mengajari anak saya agar bisa mengerti dan memahami
suatu kondisi yang sedang dihadapinya, bahkan sampai ada timbul niat dan
keinginan untuk mencoba melakukan sesuatu yang dianggapnya akan bisa
membantu pada situasi tersebut.
Kadang hal seperti itu kelihatannya
sepele, dilakukan keluarga atau teman-teman kita, memberi motivasi dan
dukungan seperti itu, pada situasi dan kondisi yang tepat, bisa
memberikan dampak yang baik dan juga memiliki tujuan baik buat
perkembangan mental anak-anak kita.
Selama yang dilakukan keluarga atau
teman-teman kita itu tidak mengganggu substansi dasar yang ingin kita
ajarkan kepada anak-anak kita, sesuai dengan tujuan kita untuk keluarga
kecil kita sendiri, menurut saya boleh-boleh saja sih. Tapi kalau
keluarga atau teman-teman kita itu hanya ingin menunjukkan seakan-akan
dia lebih perduli kepada kita, keluarga kecil kita, anak-anak kita
dibanding diri kita sendiri, kita perlu mengambil sikap dan keputusan
untuk diri kita sendiri, keluarga kecil kita dan anak-anak kita.
Saat
ini banyak parasit yang bertebaran, berusaha untuk menularkan
penyakit-penyakit moral, mental dan juga ideologis yang mencari mangsa
untuk menjadi pengikut-pengikutnya. Bisa jadi salah satu parasit itu
sudah ada dalam keluarga kita, teman-teman kita, tetangga atau
orang-orang di lingkungan kita.
Kita harus selalu waspada, karena dalam
Kitab Suci juga mengatakan, pada saat mendekati akhir zaman, akan sulit
membedakan parasit-parasit itu. Kita harus lebih waspada dan jeli
melihat semua situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi saat ini.
Sekarang ini, yang jahat terlihat baik, yang baik dibuat kelihatan
buruk. Orang-orang yang sudah jelas-jelas melakukan kesalahan dan
kejahatan masih bisa kita lihat tersenyum dan tertawa di televisi kok,
tidak terlihat merasa malu, merasa bersalah atau merasa menyesal.
Kondisi seperti itulah yang sedang kita hadapi saat ini, baik di
lingkungan sekitar kita, di masyarakat, negara maupun di bumi ini.
Apakah memang saat ini sudah jadi tanda-tanda dimulainya akhir zaman?
Tuhan yang Maha Tahu yang bisa mengatakan dan menjelaskan itu, jangan
bertanya kepada rumput yang bergoyang .
No comments:
Post a Comment