Showing posts with label aku. Show all posts
Showing posts with label aku. Show all posts

Friday, November 11, 2022

Reminder to myself

Just a reminder to myself: September - Desember 2016 masa tersuram selama 40 tahun hidup ku, dimana aku kehilangan kendali atas diriku dan kehidupan ku. Merasa menjadi manusia paling hina dan dina, tidak berguna dan tidak berharga.

Wednesday, September 20, 2017

Habis Nanti Uang Bapak

"Habis nanti uang bapak, jangan semua kau ambil" Davino mengatakan itu kepada adiknya, saat saya mengajak mereka ke supermarket kemudian menyuruh memilih jajanan yang mereka mau :

Kamus seperti itu mulai ada pada anak-anak sejak saya mengajak mereka ke Bukit Lawang, Bohorok pada saat liburan sekolah.

Tuesday, September 19, 2017

Bantuan Teman

"Lihatlah bapakmu itu, capek dia mencuci bajumu, makanya kau harus rajin belajar dan mau membantu orangtuamu" seorang teman yang tinggal dekat rumah orangtua saya mengatakan itu kepada Abra ketika datang kerumah mencari saya. Abra menjawab "lagi cuci baju bapak". Kemudian teman tersebut mengatakan seperti itu kepada Abra.

Waktu itu usia Abra belum genap 5 tahun, dicoba untuk masuk TK di kampung, tidak mau.

Bapak Pemarah

"Bapak kan marah sama kita karena sayang sama kita". Saya mendengar anak saya paling besar mengatakan itu kepada kedua adiknya, setelah saya baru saja memarahi mereka. Iya, saya dikenal sebagai seorang pemarah, seorang bapak pemarah

Pada saat anak-anak saya nakal, mengatakan kata-kata kotor, melawan kepada orangtua,

Rasa Hormat

"Pak, kata mama si H itu, bapak orang yang kejam, kejam sama anak-anaknya" suatu hari Abra mengatakan itu kepada saya. Saya bertanya kepadanya "menurutmu bapak seperti itu?" Abra menjawab "Ngga, bapak baiknya samaku, bapak kan marah kalau kami nakal". Saya bilang sama Abra "Kalau ada orang mengatakan seperti itu lagi samamu bilang sama dia,

Sunday, September 17, 2017

One year off

"One year off" istilah ini pertama kali kudengar dari seorang mahasiswa asing, bahwa di Eropa, kadang setelah tamat SMA seseorang itu tidak langsung lanjut kuliah atau langsung kerja, tetapi menghabiskan waktu selama setahun untuk berjalan-jalan, mencari pengalaman - pengalaman baru sebelum melanjutkan apa yang akan dilakukan untuk tahap kehidupan berikutnya.

Setelah kulihat kembali kehidupanku,

Jalan Tuhan

"Jalan Tuhan" banyak orang mengatakan apa yang ada di Fikiran dan hatinya sebagai jalan Tuhan. Apa yang diinginkannya sebagai 'jalan Tuhan' :).

Hallloooo, memangnya kau Tuhan? Kalau kau masih manusia, sama seperti aku, jangan ngaku-ngaku jadi Tuhanlah,

Die Hard

"Die hard" die artinya mati, hard artinya keras atau susah. Jika digabungkan seharusnya jadi keras mati atau susah mati. Tapi jika dicari di kamus atau aplikasi translator, 'die hard' diartikan "KERAS KEPALA" :).

Yaaa, keras kepala sering ditujukan kepada seseorang yang selalu mempertahankan apa yang sangat diyakini nya,

Out of Control

"Out of control " dalam bahasa Indonesia berarti 'lepas kendali'.

Tapi, itu jika seseorang mengatakannya untuk dirinya sendiri. Jika mengartikan kepada orang lain biasanya digunakan kata "keterlaluan" atau "kelewat batas", lebih parah lagi "kurang ajar" :) :) :).

Dalam perjalanan hidup kita, sejak kecil telah diajarkan nilai-nilai atau standar-standar yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan,

Kesempurnaan

"Camp Pria Sejati"
Di satu toko, aku melihat sebuah foto tergantung di dindingnya. Tertulis 'camp pria sejati' dibawah nya ada tanggal, lokasi dan organisasi pelaksana kegiatan itu. Tertulis juga Thema kegiatannya "kesempurnaan pria sejati menyerupai kesempurnaan Yesus ..." (Lupa lanjutannya, agak panjang themanya).

Setelah membacanya langsung timbul di fikiranku, katanya tidak ada manusia yang sempurna,

Ketergantungan

Ketergantungan.
Kata ini sering digabungkan dengan kata narkoba, menjadi "ketergantungan narkoba". Mengapa bisa tergantung pada narkoba?

Pada dasarnya, semua manusia ingin merasakan kenyamanan dan keamanan pada dirinya sendiri. Merasa nyaman, tenang dan damai dengan dirinya sendiri dan kehidupan nya.

Lebih baik padam daripada redup

"Lebih baik padam, daripada redup".

Kalimat itu pertama ku ketahui setelah membaca berita bahwa Kurt Cobain, vokalis Nirvana telah mati, kata berita tersebut bunuh diri :(.

Kalimat tersebut kembali melintas di kepalaku saat menonton episode terakhir #matanajwa @metrotv. Walaupun tidak menonton semua, tapi sempat menonton episode dimana pembawa acara nya menelepon Presiden Jokowi,

Memorial Pemakaman Teman baikku

Hari ini, Senin, 11 September 2017, seorang sahabat, teman kuliah, teman satu rumah dulu, teman masak bersama dulu, teman bercerita, teman berbagi baik senang maupun susah, Deddy Prins Tomos Napitupulu akan dikebumikan di Duri.

Teman yang selalu menghibur dengan gitar dan harmonikanya itu telah pergi untuk selama-lamanya, menyusul istri pertamanya yang telah duluan meninggalkannya menemui sang penciptanya. Teman yang selalu tertawa dan murah senyum walaupun kisah perjalanan hidupnya tidak seindah seperti di dongeng2, tapi setiap bertemu denganku selalu tertawa dan tersenyum, walaupun sambil merasakan sakit di tubuhnya. 

Kesabaran dan ketabahan mu jadi pelajaran buatku Ded. Kebaikanmu selama hidupmu juga sudah tercatat di Facebook ini, begitu banyak teman-teman kita dan orang-orang yang berduka, merasa kehilangan atas kepergian mu ini. 

Aku yakin kau ditempah dalam keluarga yang penuh kesabaran dan ketabahan juga, kau juga telah mengajarkan kesabaran dan ketabahan itu kepada Jojo dan adiknya, anak-anak yang pasti sangat merasa kehilangan saat ini. Semoga Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi keluarga dan anak-anakmu Ded. 

Aku tidak bisa ikut mengantarkanmu ke peristirahatan terakhirmu ini Ded. Doa dan harapan yang bisa kuucapkan dan ku tuliskan disini, sebagai pengingat bagiku, aku pernah memiliki seorang sahabat baik yang tangguh, selalu tertawa dan tersenyum kepadaku walaupun menahankan rasa sakit, penuh kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi pergumulan hidup di dunia ini. 

Kenangan ini sudah tercatat dan akan selalu diingatkan kepadaku, Selamat jalan Ded...

My best friend memoriam

9 September 2017. Reminder to my best friend Deddy Prins Tomos Napitupulu.

Berita dan status teman-teman mengatakan kau sudah pergi Ded. Kau salah satu teman terbaik yang pernah ku punya dalam kehidupan ku di dunia fana ini.

Saat kita bersama di asrama Marine Station Dumai dulu, untuk menghemat uang, kita masak bersama dengan menu 4T+K kita. Tahu, Telur, Tempe, Teri dan Kol. Tapi kau yang lebih sering memasak, dan saat mengingatkanku agar gantian masak, kau mengatakannya sambil tersenyum dan tertawa.
Kemudian kita pindah kerumah Pak Ucok, kau juga yang lebih sering membersihkan rumah dan menyiapkan makan kita. 



Komitmen

Reminder and affirmations to myself: Pukul 00:00 14 September 2017.

Saat ini beban yang menghimpit punggung ku sehingga selalu terasa berat telah menghilang. Sembilu-sembilu yang selama ini membuat ulu hatiku terasa terus disayat-sayat telah lebur.

Tuhan kadang menunjukkan apa yang terbaik bagi kita lewat berbagai cara yang Dia inginkan. Semua yang sudah terjadi dan telah kita alami adalah "Jalan Tuhan" bagi kita. Selama itu masih ada dalam hati dan Fikiran kita, itu masih merupakan rencana Dan keinginan kita sendiri, bukan rancangan Tuhan. 



Mencintai keluargaku

Sering kita melihat ada orangtua yang selalu ada untuk anaknya, menyuapi makan, memandikan, antar jemput ke sekolah, kursus dan lain-lain. Kadang saya berfikir, memangnya aku pembantumu :D. Hal itu saya sampaikan juga ke ibunya, memangnya kau babu yang harus menyiapkan semua untuk anak-anakmu?

Pada saat usia mereka masih belum cukup, masih merangkak atau belajar berjalan, ngga apa2lah, memang kita yang harus mengurus semuanya. Tapi, saat tangannya sudah kuat mengangkat sendok, ajarilah dia makan sendiri, jangan disuapi lagi. Saat kakinya sudah kuat berlari, ajarilah dia membantu menyiapkan peralatan makan, menyimpan dan mencuci piring yang sudah digunakan makan. Saat mata dan fikirannya sudah bisa melihat dan membedakan sesuatu yang berbahaya dan tidak berbahaya, ajarilah dia untuk bisa memasak makanan untuk dirinya sendiri. Ajarilah dia untuk berjalan sendiri ke sekolah dan kursus, ajarilah dia agar bisa menjaga dan mengurus dirinya. Ajarilah dia menjadi dirinya sendiri. 



Pesan Bapakku

Teringat pesan almarhum bapak dulu kepadaku dalam suatu kesempatan kami berbicara setelah bapak pensiun. "Kau tahu, aku hanya satu orang, tapi dalam hidupku, aku memiliki 2 pekerjaan sekaligus". Bapak memang seorang pendeta dan juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai guru. Makanya, aku kadang geli sendiri kalau mengingat, di rapor ku sekolah, pekerjaan orangtua ku Guru, di rapor adik-adikku, pekerjaan orangtuanya Pendeta. :). Padahal, kami abang beradik, dan bapak kami satu Ds. Drs. K.M Silaban. Aku ingat dulu nama Bapak itu Ds. K.M Silaban B.A, tapi karena sekolah terus, namanya jadi berubah :).



Aku...

Aku hanyalah aku..
Mencoba menikmati perjalanan hari ini dan besok.
Mencoba menggunakan waktu yang ada buatku sejak aku lahir hingga saat ini.
Mencoba melakukan apa yang mampu kulakukan.

Aku kadang,
mencoba jalan yang lain.
harus mendobrak untuk membuka jalan.
harus berbelok mencari jalan lain.
hanya diam terduduk dan tidak mampu berjalan.
harus berputar kembali ke awal jalan yang kupilih.

Aku sadar,
banyak waktu yang ada telah kuhabiskan.
banyak waktu yang kuhabiskan untuk berjalan.
banyak waktu yang kuhabiskan hanya duduk terdiam  tidak melakukan apapun.
banyak waktu kuhabiskan untuk mencari jalan yang kuinginkan.

Aku berharap,
semoga masih ada banyak waktu ku untuk bersama kalian.
semoga masih banyak perjalanan lagi yang bisa kita lakukan bersama.
semoga masih banyak waktu buat kita bercerita dan tertawa bersama.
semoga masih banyak waktu buat kita untuk melakukan apa yang sama-sama kita inginkan.