Sunday, September 17, 2017

My best friend memoriam

9 September 2017. Reminder to my best friend Deddy Prins Tomos Napitupulu.

Berita dan status teman-teman mengatakan kau sudah pergi Ded. Kau salah satu teman terbaik yang pernah ku punya dalam kehidupan ku di dunia fana ini.

Saat kita bersama di asrama Marine Station Dumai dulu, untuk menghemat uang, kita masak bersama dengan menu 4T+K kita. Tahu, Telur, Tempe, Teri dan Kol. Tapi kau yang lebih sering memasak, dan saat mengingatkanku agar gantian masak, kau mengatakannya sambil tersenyum dan tertawa.
Kemudian kita pindah kerumah Pak Ucok, kau juga yang lebih sering membersihkan rumah dan menyiapkan makan kita. 





Masih kuingat waktu libur, aku ikut kerumah orangtua mu di Duri dan menginap disana, inang bertanya 'ngga merokok nya Silaban itu?' Kau jawab 'merokok, tapi ngga ada lagi duitnya'. Inang menyuruh mu membelikan rokok untukku. Walaupun kau bukan perokok dan selalu benci kalau pas duduk bersamamu, asap rokok ku terbawa angin sama mu, tapi kau tetap belikan rokok itu dan berikan sama ku. Kau tidak pernah membuatku sakit hati atau marah selama kita bersama Ded. 

Waktu aku ada pekerjaan ke Batam, aku berkunjung kerumah mu, kita bercerita banyak, bagaimana perjuanganmu mengumpulkan semua yang kau miliki saat itu. Kemudian, aku mendengar istrimu sakit parah, bahkan sampai meninggal, aku tidak bisa berbuat banyak untuk mu Ded. Kau memberi contoh, bagaimana seorang suami tetap mendampingi istrinya sampai akhir hayatnya, bahkan sampai menjual semua apa yang dengan susah payah kau kumpulkan dan pernah kau miliki untuk kesembuhan istrimu. 

Waktu kau sakit dan berobat ke Medan, kita bertemu, kau peluk aku, waktu itupun kakiku bengkak karena sakit. Aku menemanimu beberapa jam, melihatmu menahan rasa sakit di perut mu. Kupijat kakimu, agak enak kurasa, teruskan dulu Lae, kau bilang sama ku. Ku lanjutkan memijat kakimu, dan kau merasa agak enakan. 

Waktu lanjut kemoterapi mu di Medan, kau menyempatkan mengunjungi aku ke Binjai. Tapi aku tidak bisa berbuat banyak seperti yang pernah kau lakukan untukku Ded. Aku tidak bisa membantumu. Maafkan aku, waktu itu aku tidak bisa membantumu. 

Sebelum kau pesta waktu itu, kau Telp aku, mengundang ku ke pestamu, tapi aku juga tidak bisa hadir Ded. Kau yang selalu menghibur dengan gitar dan harmonikamu. Bersama-sama kita bernyanyi untuk menghabiskan waktu dan menghibur diri kita. Tapi aku tidak bisa melakukan seperti yang pernah kau lakukan untukku kawan. Selamat jalan Ded... 

Engkau sekarang sudah damai dalam keabadian. Kiranya Tuhan memberkati dan selalu melindungi anak-anak dan keluargamu Ded. Aku yakin, semua kebaikan mu waktu di bumi ini akan menjaga anak-anakmu Ded... Selamat jalan kawan... 

Kondisi mu sudah jauh lebih baik dibanding aku sekarang Ded, engkau sudah sembuh dari semua penyakitmu dan sekarang berada dalam kedamaian. Aku masih harus melanjutkan pergumulan ku di dunia ini kawan. Semoga aku bisa mengikuti kesabaran dan ketabahan mu seperti kisah lika-liku perjalanan hidupmu kawan. Sampai bertemu nanti di keabadian sobat terbaik ku ...

No comments:

Post a Comment