Saturday, September 30, 2017

"BAPAK"

Kata yang sangat tidak asing bagi semua orang. Tapi hati dan perasaan masing-masing orang pasti berbeda ketika mengatakan atau menyebutkan kata 'bapak' ini. Tergantung bagaimana mereka melihat, merasakan dan mengerti bapak itu.
Teringat waktu kecil, pada saat semua teman-temanku berteriak "omaaaa..." waktu dikejar anjing, saya sendirian malah teriak "bapakkkk....." :) :) :)

Memang bukan hanya cerita, kalau seorang bapak terbangun tengah malam, memeriksa anak-anaknya tidur, kemudian memperbaiki selimut anak-anaknya yang sedang tertidur lelap. Saya pernah merasakan dan mengalami itu. Melakukan banyak perjalanan dengan bapak dalam melaksanakan tugasnya untuk menyebarkan kebaikan dan kedamaian yang mungkin menjadi bibit mengapa saya senang dan sangat menikmati semua tugas-tugas perjalanan yang saya lakukan dulu :)

Dengan motor Yamaha C-100 nya, Bapak mengajariku mengendarai sepeda motor. Hatiku sangat senang waktu bapak mempercayai ku untuk menggonceng nya pertama kali, sambil tetap mengingatkan ku agar tetap hati-hati. Ngga tau lagi entah dimana sekarang sepeda motor yang telah membawa kami menjelajah ribuan kilometer yang sudah pernah kujalani bersama bapak. 

Melewati lembah dan Gunung, menyeberangi sungai karena jembatan putus, melalui hutan, jalan berbatu, jalan tanah, bahkan jalan setapak penuh semak belukar. Menembus hujan, terjatuh di tanah yang licin, tersesat dan kesasar karena mencoba cari jalan pintas, berjalan mengiringi bapak yang mendorong motor yang mogok tidak mau hidup, berusaha menyambung rantai motor yang putus, berlari mendorong motornya agar mau hidup :)

Kadang kami harus naik solu atau perahu kecil menyeberangi Danau Toba, dan aku memain-memainkan tanganku di air yang hanya sekitar 10-an centimeter dari pinggiran solu :). Hanya berdua berjalan kaki menyusuri jalan sepi mendaki kaldera bagian Barat Danau Toba menuju pegunungan Janji Maria. Disekitar tempat ini juga pernah Bapak dan aku dihadang orang sekampung yang semua sudah memegang parang ditangan masing-masing. Rupanya pada saat kami lewat naik sepeda motor, kuda mereka yang ditambatkan di tengah jalan, melompat ke jurang setelah kami lewat. Aku duduk diam dan tenang karena melihat bapak juga tenang waktu berbicara dengan mereka. Setelah berbicara beberapa saat dengan orangtua yang ada disana, kemudian mereka membolehkan kami lewat untuk pulang. 

Kadang setelah melalui hari-hari yang agak sulit dan cukup melelahkan seperti itu, bapak mengajak ku makan bakmi hangat :) atau duduk di Warung ditepi Danau Toba sambil menikmati teh manis dan gorengan. Kadang saat bapak sedang bercerita dengan orang-orang yang ada di warung, aku bermain-main di pinggiran danau dan melihat-lihat kegiatan orang-orang disitu. Hal yang cukup menyenangkan bagi anak-anak seperti ku waktu itu :)

Tamparan, pukulan dan teriakan bapak juga pernah kurasakan karena kenakalan ku waktu anak-anak. Kalau aku pulang menangis kerumah karena berkelahi, bapak bukannya membela ku, malah memarahi ku :). "Kau pergi lagi kesana, selesaikan masalahmu dengan orang itu". 

Ya, itulah bapakku, tidak mau membela atau mendengar semua alasan-alasan ku kalau aku ribut atau berkelahi dengan teman-temanku waktu anak-anak. Tapi menyuruh ku untuk menghadapi dan menyelesaikan semua masalah ku itu sendiri :).

5 Oktober, bersamaan dengan HUT TNI, itulah hari ulang tahun Bapak.

No comments:

Post a Comment