"Upahmu besar di Sorga" beberapa ajaran agama sering memanfaatkan sorga
dan neraka sebagai pendorong atau motivasi agar umatnya melaksanakan dan
menerapkan aturan kehidupan sesuai ajaran agamanya. Bahkan iming-iming
akan indahnya kehidupan di sorga mampu menutup otak dan Fikiran
sebagian
orang yang mengaku punya agama. Malah melakukan hal yang bertentangan
dengan ajaran agama untuk mengejar kehidupan abadi yang serba sempurna
di sorga.
Saat ini, banyak orang yang sudah berfikir, "aku hidup saat ini di dunia ini kok, nantilah itu yang di sorga" .
Akibatnya banyak yang tidak terlalu peduli lagi dengan iming-iming
sorga dan ancaman neraka. Tetapi, walaupun "sorga dan neraka" itu sudah
mulai tidak efektif lagi mendorong atau memotivasi agar umat beragama
melakukan ajaran agamanya, strategi itu masih tetap digunakan .
Lalu kalau orang sudah memikirkan nikmatnya dan indahnya hidup di dunia
ini, apa yang bisa membatasi dan mengendalikan keinginan orang
tersebut? Tentunya ancaman dan batasan yang ada di dunia ini juga. Orang
yang sudah tidak memikirkan indahnya surga, pasti sudah tidak takut
ngerinya neraka .
Orang yang hanya memikirkan kenikmatan hidup di dunia, hanya bisa
merasa takut pada sakitnya dan ngerinya kehidupan di dunia juga .
Hukum dan peraturan negara, aturan adat, moral dan etika yang punya
sanksi dan konsekuensi pada saat seseorang masih hidup di dunia ini yang
bisa membatasi dan mengendalikan orang-orang yang hanya memikirkan
dunia ini. Jangan lagi menggunakan "sorga dan neraka" untuk
mengendalikan orang-orang yang hanya memikirkan kehidupan di dunia ini,
tetapi gunakanlah sanksi dan konsekuensi yang harus dihadapi dan
diterima seseorang saat hidup di dunia ini untuk membatasi keinginan
orang-orang yang hanya memikirkan dunia ini.
No comments:
Post a Comment