Tuesday, February 13, 2018

Andai aku bisa...




 

Andai aku bisa,
mengulang kembali,
Waktu yang tlah berlalu,
tuk bersama denganmu...

Kata2 diatas adalah lirik lagu yang dinyanyikan Chrissye berjudul Andai Ku Bisa. Lagu yang yang cukup tenar di tahun 2000-an. Dinyanyikan seorang penyanyi legendaris Indonesia di usia yang bisa dikatakan tidak muda lagi. 

Jika diperhatikan seluruh kata-kata dalam lirik lagu tersebut, seakan ada penyesalan atas apa yang sudah terjadi. Apa yang telah terjadi tersebut sesuatu yang kurang mengenakkan bagi si pencipta lagu atau sang penyanyi. Sehingga timbul niat ingin mengulangi saat-saat yang pernah terjadi dimasa lalu. Membuat pilihan lain atas apa yang sudah dipilih untuk dilakukan saat itu. Ternyata, pilihan saat masa lalu itu membawa ke kondisi sekarang  yang bagi sang pencipta bukan  merupakan sesuatu yang diinginkannya.


Lagu tersebut menceritakan hubungan sepasang kekasih dimasa lalu. Hubungan tersebut berjalan dengan baik dan penuh kenangan bagi mereka. Mungkin karena sesuatu hal, tidak disampaikan dalam lagu itu, hubungan itu terpisah. Sehingga mereka menjalani kehidupan sendiri- sendiri. Saat menjalani hidup yang mungkin sudah bersama orang lain, sang pencipta lagu merasa tidak bahagia. Timbul fikiran dan kenangan akan masa lalu. Berfikir bahwa seandainya pilihan yang diambilnya dimasa lalu berbeda, maka kondisi masa sekarang akan berbeda juga.

Dalam satu titik masa kehidupan, mungkin banyak orang merasakan seperti itu. Timbul fikiran - fikiran atau perasaan, mengapa hidupku sekarang begini. Bukan hidup seperti ini yang kuinginkan. Apa yang kujalani saat ini tidak pernah kufikirkan atau kuimpikan. Ini bukan hidupku, ini bukan keinginanku, ini bukan impianku. 

Fikiran-fikiran atau perasaan-perasaan tersebut sering timbul, dipelihara, sehingga timbul rasa penyesalan. Lalu timbul fikiran mengenang masa lalu. Mengingat masa-masa dimana dirinya merasa senang dan bahagia. Menginginkan perasaan dan fikiran yang membuatnya merasa senang dan bahagia dimasa lalu itu. Ingin mengulang masa-masa itu. Dan berfikir, sekiranya dulu membuat pilihan lain, mungkin hidupnya saat ini akan berbeda. Dia tidak melihat dan berusaha memahami, apa sesuatu yang difikirkannya itu, membuatnya lupa dan tidak mengerti apa yang terjadi saat ini. Bisa dikatakan, jadi lupa diri.

Dari milyaran manusia yang hidup di bumi saat ini, berapa orang sih yang menjalani hidup seperti yang diinginkannya saat kecil atau saat remaja? Berapa banyak manusia yang berhasil mencapai cita-citanya saat kecil? Berapa banyak orang yang hidupnya saat ini selalu sesuai keinginannya? Berapa banyak orang yang pendidikannya sesuai dengan pekerjaannya sekarang? Berapa banyak manusia yang betul-betul mengalami itu semua?

Manusia membuat rencana, tetapi Tuhan yang menentukan. Kata-kata itulah mungkin yang paling tepat untuk menyadarkan agar orang-orang yang terfikir seperti itu sadar dan tidak lupa diri lagi. Termasuk saya sendiri. Sadar bahwa mengulang masa lalu di masa sekarang akan menggangu keseimbangan bumi dan kehidupan di bumi saat ini. Sadar bahwa apa yang difikirkannya jika berhasil kembali ke masa lalu dan membuat pilihan berbeda dari pilihannya dulu, belum tentu sesuai dengan yang diinginkannya sekarang. Bisa jadi lebih parah atau lebih menyedihkan dari yang dijalaninya saat ini.

Itulah memang manusia. Keinginan-keinginannya tidak pernah habis. Selalu menginginkan apa yang diinginkannya yang harus terjadi dan tercapai. Selalu berfikir untuk dirinya sendiri sehingga kadang lupa, ada penguasa alam semesta yang berusaha menjaga keseimbangan alam dan kedeimbangan bumi ini.

Jalanilah hidup ini apa adanya par. Demikian kata-kata adik lettingku waktu kuliah dulu kepadaku. Memang, kita harus menjalani hidup kita saat ini. Menggunakan masa lalu itu sebagai pelajaran. Bukan untuk diulang walaupun kita merasa senang dan bahagia di zaman dulu. Tetapi berusaha agar rasa senang dan bahagia itu ada saat ini dengan hidup yang kita jalani saat ini.



No comments:

Post a Comment