Setelah menyelesaikan kelas teori selam, pelatihan dan evaluasi di kolam renang maka dilanjutkan pelatihan Open Water Diver di laut.
Menginjakkan kaki pertama kalinya di Kota Padang Provinsi Sumatra Barat setelah melakukan perjalanan naik bus malam dari Kota Dumai. Berangkat dari Dumai sekitar pukul 6 sore, tiba di Padang sekitar pukul 7 pagi. Kami berdelapan, 5 orang teman satu angkatan, 2 orang senior dan 1 orang pegawai kampus yang bertugas mengelola peralatan selam di kampus dan Kapal Senangin. Pelatihan di laut dilaksanakan selama 2 hari.
Hari pertama, berangkat dari Muara Kota Padang naik speed boat kayu ke Pulau yang hanya sekitar 30 menit dari Pantai Muara Kota Padang. Saya sudah lupa nama pulau tempat kami melakukan pelatihan itu. Pulau kecil berpasir, tidak ada penghuni, hanya ditumbuhi pohon kelapa dan semak belukar.
Untuk pertama kalinya juga saya melihat laut yang airnya sangat jernih. Saking jernihnya, bahkan terumbu karang yang berada di dasar laut sekitar kedalaman 5 meter bisa terlihat dari permukaan laut. Sebelumnya saya sudah pernah ke laut, seperti Belawan dan Dumai, dan juga pernah ke Tanjung Periuk dan Tanjung Perak, Surabaya, tetapi air lautnya terlihat kecoklatan dan gelap. Pernah melihat permukaan lautan yang terlihat biru dan jernih pada saat naik kapal dari Belawan ke Tanjung Periuk setelah lulus SMA. Pemandangan laut kali ini sangat berbeda. Airnya sangat jernih seperti kaca. Saat di perairan yang agak dalam, hanya terlihat bayangan hitam di dasar lautnya.
Setelah menyiapkan peralatan selam, mengikuti instruksi dari Instruktur kami, satu persatu kami turun kedalam laut mengikuti seutas tali yang telah diikatkan ke sebuah pelampung. Untuk pertama kalinya, memasuki laut menggunakan peralatan selam. Awal pertama menghirup udara dari tangki dan memasuki dunia bawah air. Dasar laut berpasir sekitar kedalaman 5 meter, kami berkumpul dan berlutut seperti yang sudah dilatih di kolam renang.Melihat sekeliling yang terlihat jernih dan terlihat jelas. Seakan-akan berada di suatu ruang yang tidak dibatasi apapun. Hanya peralatan selam dan udara dari tangki yang meyakinkan bahwa saat itu kami telah berada di dalam laut.
Instruktur kami menyuruh memperagakan keterampilan-keterampilan yang telah dilatih di kolam renang. Menyalami kami setiap selesai melakukan satu keterampilan dengan baik. Oh iya, di dasar laut kami tidak bisa berbicara, jadi semua komunikasi dilakukan dengan bahasa isyarat yang sebelumnya juga sudah diajarkan dalam teori kelas dan dilatih di kolam renang. Setelah melatih dan mengevaluasi beberapa keterampilan-keterampilan selam yang sebelumnya telah dilatih di kolam renang, kami diajak menyelam sambil melihat terumbu karang dan biota yang ada di dalam laut.
Semua kegiatan pelatihan dan evaluasi di laut dapat kami lakukan dan selesaikan dengan baik. Setelah dua hari, menyelam 5 kali di laut, maka kami dinyatakan lulus dan berhak menerima sertifikat sebagai Open Water Diver. Kembali ke Pantai Muara Kota Padang, kami diberikan Temporary Certificate Open Water Diver sebelum sertifikat aslinya dikirim dari Singapura.
No comments:
Post a Comment